Tebarkan Aroma Tak Sedap !!! Pengusaha Ikan Nila Di Dusun Bongbongan Disoal

 

SIMALUNGUN/ SINDONEWSTODAY. COM

Kurangnya ketegasan maupun ke seriusan dari pada aparat nagori untuk menindas pengusaha yang bergerak dibidang pengelolaan ikan nila di dusun Bongbongan,Nagori Janggir Leto, Kecamatan Panei,sejauh ini menjadikan pengusaha sudah semakin merajalela membuang sampah maupun limbah ikan tersebut dilingkungan masyarakat, akibat hal itu aroma tidak sedap pun muncul dari pekarangan pengusaha tersebut.

“Semuanya pengen cari makan tapi adalah batasnya jangan hanya kepentingan dia (Pengusaha Naibaho,red) saja dibuatnya, sementara warga disekitarnya sudah sangat resah dan bau akibat limbah ikannya itu,”sebut seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan, Rabu (11/4l3/2020) sekira jam 10.00 wib saat ditemui dilokasi.

Ditambahkannya jika hal itu dibiarkan berlarut larut, tidak ada ketegasan dari pada aparat nagori setempat maka penyakit pun akan bermunculan akibat limbah ikan yang sangat bau tersebut,” Ko jadi bisa pula dia berkuasa di kampung ini, dimana kesadaran dan marwah kampung ini lagi setelah adanya pengusaha ini yang sembarang membuang limbahnya itu,” bilangnya.

Diharapkannya untuk itu pengulu Janggir Leto dalam hal ini, supaya turun gunung untuk memantau lokasi tersebut,”Jangan hanya duduk, diam dan habis itu pulang kami masyarakt nagori janggir leto khususnya dusun bongbongan mengharapakan pengulu turun langsung kelapangan untuk memantau bagaimana sebenarnya keadaan kampung kami ini,” katanya.

Diceritakannya jika hal itu tidak bisa ditindak maupun diberikan sangsi kuat dugaan bahwa hal itu ada indikasi kong kali kong antara pengusaha dengan perangkat nagori maupun pangulu,”Jika tidak bisa ditindak lanjuti berarti ada apa dengan semua ini berarti kuat dugaan kita bahwa ada permainan disini,” paparnya.

»»Per Hari Pengusaha Dapat Jatah Ratusan KG Dari PT Japfa

Selain berbisnis kepala ikan di dusun bongbongan, pengusaha marga naibaho itu juga, diduga mempunyai orang dalam yang bisa menyuplai kepala ikan ratusan kg kepihaknya. “Orang kaya berat itu lae, mulai dari medan sampai sekarang ini selalunya dipakei dia. Kalau putra disini puluhan kgnya yang bisa di suplai, tapi kalau sama dia pasti dua mobil per harinya, itulah kehebatan dia,” imbuhnya

Sebelum menutup pembicaraan dirinya menduga bahwa Pengusaha dan PT Japfa tersebut main mata dalam hal pengelolaan kepala ikan tersebut. “Selain pengelolaanya yang aburadul di bongbongan ini, pengusaha maupun PT Japfa diduga ada kongkalikong dalam hal penyuplaian kepala ikan ini, oleh karena itu kita mengharapkan tindakan yang tegas dari Pangulu,” tutupnya.

Sementara itu, Panglu Nagori Janggir Leto B Simanjuntak, sampai berita ini dikirimkan keredaksi, belum juga dapat dimintai momentarnya. (Ricardo)

Pos terkait