SindoNewsToday.com-Simalungun (Sumut)
Pemerintahan Nagori atau desa Silau Malela, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun tengah melaksanakan proyek pelebaran plat beton dan tembok penahan.
Namun proyek yang bersumber dari dana desa tahun 2019 itu diduga terjadi kongkalikong antara pangulu dengan pihak pang long.
Pantauan media dii lokasi proyek, Tampak satu unit truk Colt Diesel membawa semen padang ukuran 50 kg sebanyak 30 sak yang diantar oleh UD. Alpina.
Puluhan semen tersebut diturunkan, Lalu sang supir terlibat pembicaraan dengan seorang perempuan yang menjabat sebagai perangkat Nagori Selembar bon faktur kemudian diterima perwakilan kepala desa.
Bon faktur itu sendiri dari UD Alpina sebagai penyedia bahan bangunan, Dalam bon faktur itu tertulis 30 sak semen ukuran 50 kilogram tanpa menyertakan harga, Meski dibubuhkan paraf penerima.
Semula kaur yang enggan menyebutkan identitasnya itu tidak bersedia memperlihatkan kwitansi itu pada kru media ini.
“ Udahlah pak jangan difoto nanti kami yang kena marah ” ucapnya.
Pihak UD Alfina ketika dikonfirmasi Reporter media ini terkait harga yang tidak dicantumkan membenarkan.
“ Sudah sama-sama tahu kami sebelumnya, Hanya bon pengantar itu pak kalau harga sudah saling tahu sebelumnya, Tapi aku gak tahu tanyak ke suami sayalah bapak ngomong ” ujar seorang perempuan menutup teleponnya.
Setelah mendapat nomor telepon seluler Budianto yang merupakan suami wanita tersebut, selanjutnya Reporter melakukan konfirmasi.
Budianto enggan menjelaskan mengapa dalam bon faktur tidak dicantumkan harga semen.
“ Masih menyetir saya ini bos dari Raya, Lihat ajalah di situ ” ucapnya.
Bon faktur pembelian puluhan semen itu hanya bagian kecil dari permainan kotor proyek pelebaran plat beton dan tembok penahan senilai Rp 91 juta, Harga bahan bangunan lainnya seperti Batu, Pasir dan upah tukang patut diduga dimanipulasi.
Dipastikan ada antara panglong dan pangulu untuk memperkaya diri sendiri, Hasil pantauan media diduga kepala desa Silau Malela, Kecamatan gunung Malela jarang masuk kantor karena kursi dan meja kepala desa terlihat banyak debunya dan berantakan.
Didalam kantor pangulu ditemukan kartu domino dan kartu leng, Diduga perangkat nagori sering maen Judi sambil bekerja.
Sampai berita masuk ke meja Redaksi pihak Dinas BPMN Kabupaten Simalungun belum dapat dikonfirmasi terkait kantor kepala desa Silau Malela terkait kongkalikong panglong dan kepala Desa. (Ricardo/Red)