Kalender Pendidikan TA 2019/2020 kabupaten Simalungun dibandrol 200 ribu

Advertisement. Advertisement.

Simalungun /Sindonewstoday.com

Menjelang dan memasuki Tahun ajaran baru di dunia pendidikan kabupaten Simalungun,provinsi Sumatera Utara,cenderung menuai kritikan baik dari kalangan orangtua siswa maupun kalangan pendidik dalam hal ini guru dan kepala sekolah.

Jika tutup tahun ajaran atau musim kelulusan siswa,para wali maupun orangtua mengeluhkan adanya biaya kutipan penebusan SKHUN dan pengutipan jalan jalan yang biasanya bermoduskan kesepakatan komite namun memberatkan orangtua siswa tersebut,kali ini kritikan dan keluhan datangnya dari kalangan pendidik.

Salah satu contohnya beberapa pendidik di kecamatan Haranggaol horison mengeluhkan adanya kutipan yang dilakukan pada mereka oleh koordinator wilayah (korwil)untuk biaya pembelian kalender pendidikan.

Kami dikutip sejumlah 40 ribu pak per guru lain lagi dari kepala sekolah sendiri,waktu kami tanya untuk apa itu dibilang mau beli kalender pendidikan,ujar guru yang tidak ingin namanya disebutkan secara gamblang ini,selasa,(30/07/2019).
Misno Munteh selaku korwil pendidikan pematang silimakuta terkesan berbelit – belit memberikan komentar atas konfirmasi terkait kebenaran adanya kutipan tersebut. Awalnya wanita ini mengatakan tidak benar adanya kutipan biaya kelender diwiliyahnya, Namun pada akhirnya beliau mengakui setiap guru Di kutip bervariasi.
Bagaimana rupanya Di bilang korwil kecamatan yang lain pak. Kan sama nya kami semua. Kenapa hanya aku ditanya. Benarnya memang ada kutipan itu tapi belum ku setor ke dinas. Ucap korwil Pematang Silimakuta ini
Terjadi di kecamatan lain yaitu wilayah Serbelawan kecamatan Dolok Batu Nanggar,informasi yang berhasil dihimpun Sindonewstoday,korwil daerah tersebut membandrol kalender yang datangnya dari dinas pendidikan itu dengan nilai 200 ribu.

Hal ini sesuai dengan yang diucapkan oleh salah seorang kepala sekolah di wilayah itu.

Kami dibagi kalender,setahu kami memang itu datangnya dari dinas pendidikan kabupaten namun penyebarannya melalui korwil kecamatan masing masing,ucap salah seorang kepala sekolah ini.

Dirinya tidak menampik kalau dikutip 200 ribu.

Soal itu memang benar,kita gak taulah untuk apa itu,tapi namanya di Simalungun hal itu kan sudah biasa mungkin,masalahnya mereka tidak pernah tau bahwa itu juga memberatkan kita,jelas kepala sekolah ini.

Korwil Serbelawan sendiri ketika berusaha hendak dikonfirmasi dan disambangi oleh kru media ini terkesan selalu menghindar dengan menyebutkan berbagai alasan.

Masih panjang waktu pak,lain kalilah ya masih sibuk saya harus selalu rapat,ucapnya melalui sambungan telephon genggamnya belum lama ini.

(Team)

Advertisement. Advertisement.

Pos terkait