ASAHAN / SINDONEWSTIDAY
Judi jenis toto gelap (togel) di Kabupaten Asahan semakin marak dan bebas bertransaksi secara terbuka. Hal ini diduga karena sampai saat ini permainan haram tersebut belum tersentuh hukum.
Diduga, aktivitas judi togel di Asahan sudah berlangsung lama dimana untuk judi togel ini terjadi setiap hari.
Dalam kegiatan tersebut, pelakunya seperti agen, korwil, pembeli dan bandar, berhubungan via ponsel, selanjutnya para agen-agen di lapangan menyetor ke korwil dan korwil langsung ke bandar.
“Kami sudah tidak tahan lagi melihat bagaimana bebasnya judi togel di daerah ini. Biasanya calon pembeli datang ke warung di mana tukang tulis sering mangkal di warung tersebut. Ada yang pakai kupon dan ada juga yang melalui SMS,” sebut salah seorang warga Asahan, yang meminta namanya supaya dirahasiakan, Jumat (21/02/2020) sekira jam 13.00 wib.
Dirinya menilai, maraknya judi togel itu kemungkinan disebabkan pihak kepolisian Polres Asahan terkesan tutup mata dan tebang-pilih untuk menangkap para pelaku judi togel tersebut.
“Jika pun ada ditangkap itu hanya tukang tulis saja dan bukan dari salah satu anggota jaringan yang diduga menjadi satu lingkaran (jaringan). Kalau bandarnya, satupun tidak ada yang ditangkap,” ungkapnya.
Ditambahkannya salah satu bandar togel (BD) yang kebal hukum tersebut ialah James Nainggolan. “Kalau bandar togel disini namanya james nainggolan, korlap wilayah kisaran kota edu nababan dan korlap di kecamatan bandar pulau Damaris Sinaga oleh karena itu kami mengharapkan kepada Kapolda Sumut agar segera menangkapnya,”ucapnya.
Ironisnya lagi, meskipun permainan judi berlangsung secara terang- terangan mulai siang, malam hingga pagi hari, sepertinya aparat penegak hukum diduga terkesan tutup mata. Padahal, agen-agen togel tersebut leluasa menyetor omset penjualan ke bandarnya.
Sementara itu, Praktisi Hukum T.Damanik menyatakan, togel di Kabupaten Asahan ibarat cerita bersambung yang tidak pernah habis-habisnya.
Saat terjadi pengerebekan, masyarakat berhenti meributkan togel, ketika aparat dan masyarakat diam, togel kembali marak.
“Jadi tidak pernah habis-habisnya, karena oknum pelaku tidak pernah mendapatkan sanksi hukum yang setimpal dengan perbuatannya,” paparnya.
Selain itu, bandar-bandar togel sering kali diback-up oleh oknum tertentu. Jadi disinilah peran serta pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengambil sikap tegas terkait merebaknya togel di Asahan ini.
“Narkoba saja bisa dilakukan dengan pola undercover buy, kenapa untuk pelaku togel (BD Togel,red) ini tidak bisa dilakukan. Sementara oknum-oknumnya masih seputaran itu-itu juga,” tutupnya mengakhiri.
editor/SNT/Loqod/Asahan