SINDONEWSTODAY.COM, NASIONAL – Perbuatan mengancam alias intimidasi dan pelecehan yang dilakukan massa dari kelompok pemakai kaus #2019GantiPresiden di area Car Free Day terhadap seorang wanita dan dua anaknya Minggu kemarin, tengah menyulut perhatian dan emosi masyarakat.
Bagaimana tidak, ibu rumah tangga bernama Susi Ferawati itu dikepung pria-pria bertubuh kekar yang memakai kaus #2019GantiPresiden, hanya karena Dia memakai kaus bertuliskan #DiaSibukKerja.
Dengan keberaniannya, Susi nekat terus melawan pria-pria yang menghina dan melecehkannya. Tak cuma itu, Susi juga terus berusaha melindungi kedua putranya dari perbuatan massa.
Aksi berani Susi ini mendapatkan apresiasi masyarakat. Apalagi dalam rekaman video mengharukan yang beredar, saat berada di tengah massa yang mengintimidasinya, dengan lantangnya Susi, memekikkan kalimat agar kedua anaknya tidak takut menghadapi kepungan orang-orang itu.
“Kita tidak takut. Kita tidak pernah takut. Kita benar. Masha Allah, masha Allah, seorang ibu kalian hentikan dengan cara seperti ini, Muslim apa kalian?”
Kalimat yang dilontarkan Susi itu bahkan menjadi trending topik di media sosial Twitter. Pengguna Twitter mengutip teriakan keberanian Susi dengan hastag #KitaTidakTakut.
Berdasarkan pengakuan Susi, dia dan kedua anaknya tidak berniat dan sengaja masuk ke kerumunan massa itu. Awalnya, mereka hanya berniat berolahraga mengikuti acara jalan sehat yang digelar di sekitar lokasi.
Menurut Susi, sejak berangkat dari rumah, dia tidak tahu ada acara juga yang digelar massa berkaus #2019GantiPresiden di area CFD.
Bahkan, kata Susi, saat ada massa #2019GantiPresiden lewat di hadapannya, Susi dan teman-temannya menyapa mereka dengan senyuman.
“Enggak ada (niat menandingi). Bahkan mereka yang melewati kami saja kita senyum, kita sapa. Enggak enggak tahu, saya enggak tahu (soal acara #2019GantiPresiden), saya enggak berpikir kalau ternyata dari arah Sudirman ada juga dari yang kelompok hitam itu,” kata Susi di Markas Polda Metro Jaya, Senin, 30 April 2018.
Lebih lanjut Susi menuturkan, kalau rencananya membuat laporan adalah inisiatif sendiri. Dia tak mendapatkan dorongan dari pihak mana pun untuk membuat laporan, apalagi dari partai politik.
“Ini pribadi. Saya enggak ada ikut partai apapun, saya independent, saya sendiri, saya ibu rumah tangga,” kata Susi.
Susi menceritakan, dia masih ingat dengan jelas bagaimana detik-detik massa berkaus #2019GantiPresiden, mengepung dirinya serta putranya saat berolahraga di CFD.
Saat itu dia dan anaknya beserta rombongan jalan sehat hendak bertolak ke arah Bundaran Hotel Indonesia, dari titik kumpul mereka di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau patung kuda depang Gedung Indosat Ooredoo.
Tiba-tiba saja Susi dan anaknya memisahkan diri. Hal itu dilakukan lantaran sang anak ingin ke kamar mandi guna buang air kecil.
“Kebetulan ketika jalan rombongan itu, anak saya mau ke toilet dan itu ada Hotel Pullman, di situ. Anak saya diantar dulu ke sana sekitar 10 sampai 15 menit, sudah selesai, kami berpencar dari rombongan itu, barisan itu,” kata dia di Mapolda Metro Jaya, Senin 30 April 2018.
Kemudian, lanjut dia, lantaran sudah telanjur terpisah, Susi dan anaknya pun melanjutkan jalan sehat mereka. Tapi tidak bareng dengan rombongan. Namun, ia tetap berusaha mencari ke mana rombongan.
“Akhirnya karena sudah terpencar, kami jalan santai saja. Kami mau cari tahu juga, kami lurus ke arah Sudirman atau putar balik ke arah Thamrin. Lalu kami putuskan untuk arah putar balik,” ucapnya.
Lalu, dia sempat foto-foto di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Pada saat itulah tiba-tiba dia didatangi massa berkaus #2019GantiPresiden.
“Saat itulah saya diadang di depan Kempinski itu sama orang-orang pakai kaus #2019GantiPresiden itu. Ditanyalah, diolok-olok lah, olok-oloknya tahu kan, cebonglah, apa. ‘Bayar bu ya, nasi bungkus ya, nasi bungkus, nasi bungkus. Dasar enggak punya duit’, Karena kami pakai kaus tagline #DiaSibukKerja, kami dikatain ‘dasar lu kerja mulu, lu kayak babu’,” ujar Susi.
Meski begitu, Susi sempat menegaskan kalau dia bukanlah massa bayaran. Tapi, makin lama orang yang mencibirnya makin banyak.
Saat itulah dugaan intimidasi itu terjadi. Susi juga ingat ada sosok pria yang bahkan sampai berteriak mengeluarkan kata-kata kasar di samping telinganya.
Dia mengaku tak tahu berapa jumlah orang yang diduga mengintimidasinya saat itu. Namun, dia memastikan jumlah lebih dari satu.
“Lalu, tiba-tiba makin gerombol nih, saya kan karena sendirian ya, pasukan lain sudah enggak ada. Ada bapak-bapak gendut pakai kaus biru, agak hitam, saya lupa, yang memicu saya, dia teriak kencang banget di telinga saya itu,” kata dia lagi.
sumber : viva