SIMALUNGUN / SINDONEWSTODAY
Pangulu (Kepala Desa/red) Nagori Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pematang Sidamnik, Kabupaten Simalungun diduga telah kelabui warganya dalam pengelolaan dana desa TA 2019 dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah terbentuk mulai dari tahun 2019 hingga sampai saat ini.
Pasalnya, Sampai saat ini terkait pengelolaan Dana Desa (DD) yang anggaran nya berasal dari dana APBN dinilai tidak transparan, begitu juga dengan pertanggungjawaban dan keuangan BUMDes yang hingga sampai saat ini tidak transparan dan tertutup, bahkan saran dan masukan dari warga nya pun tidak pernah digubris oleh Pangulu.
Menurut sumber yang ingin identitas nya dirahasiakan, yang ditemui dilokasi, Jumat (6/3/2020) sekira pukul 13.00 wib mengatakan, bahwa pengelolaan BUMDes di Nagori Sait Buttu disinyalir masalah keuangan nya bermasalah. Karena sampai saat ini masyarakat tidak pernah tau berapa keuntungan BUMDes yang mengelola pabrik roti kipas mulai dari januari sampai saat ini.
“”Sampai saat ini keuangan pengelolaan roti kipas tersebut nyaris tidak bisa di pertanggungjawabkan kepada masyarakat, hal ini diduga karena Kepala desa bersekongkol dengan Maujan dan ketua Bumdes,” ucapnya..
Bahkan dalam waktu dekat ini masyarakat kan memberikan surat pernyataan dan pendapat masyarakat serta membubuhkan tandatangan terkait ketidak beresan penyelenggaraan pengelolaan usaha pabrik roti kipas tersebut, terutama soal pengangkatan kepengurusan yang asal tunjuk tanpa ada musyawarah desa.
Ditambahkan nya dalam lampiran surat pernyataan warga itu nanti, diharapakan kepada Maujana Nagori agar segera melaksanakan Musyawarah Desa (MusDes) terkait pengelolaan usaha desa ity. Agar segera menyampaikan laporan pengelolaan keuangan dan bila surat pernyataan masyarakat tidak ditanggapi, maka masyarakat akan segera melaporkan Maujana dan Pangulu kepada pihak yang berwenang.
Anehnya lagi bahwa BUMDes usaha rumahan itu hingga sampai saat ini masih berjalan terus, kemasan yang dijual dengan harga Rp. 33.000/bungkus kepada pengusaha. “Kemana semua uang tersebut, bahkan mengenai dana desa ta 2019 pun kita tidak tau untuk apa,“tutupnya.
Sementara itu untuk perimbangan berita,kru media ini pun mencoba untuk menghubui Pangulu Nagori (Kepala Desa/red) Sait Buttu Saribu, H Ngatio melalui via seluler, mengatakan bahwa pihaknya masih sedang rapat MTQ di tobasari. (Ricardo)