Sindonewstoday.com/Siantar – Terkait adanya pemberitaan yang mengatakan bahwa Kanit Resmob Brimob Subden 2 B Pematangsiantar bekingi perusahaan oli Shell Helix dibantah oleh Aiptu Djoko Ilhamsyah.
Djoko menuturkan, sebelumnya pada Jumat (24/1/2025) bersama dengan Willy selaku Manager Distributor Oli Shell Helix bertemu dengan awak media di café Kok Tong Megaland, Kota Pematangsiantar.
“Menurut mereka ada toko oli di Jalan Gereja Kelurahan Toba, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar menjual oli Shell Helix diduga palsu. Pihak toko merasa oli itu asli dan untuk membuktikannya diarahkan ke distributor oli Shell Helix di Megaland,” paparnya.
Lebih lanjut Djoko mengatakan, awak media menanyakan terkait oli yang mereka beli diduga palsu dengan alasan berbeda warna. Pihak distributor pun menjelaskan untuk membuktikan oli itu palsu harus dilakukan uji laboratorium. Hal itu pun bisa ditindaklanjuti harus ada laporan polisi supaya pihak pusat bisa melakukan uji laboratorium.
“Ternyata mereka (awak media) tidak merasa puas dengan jawaban dari pihak Shell Helix. Jadi karena posisi saya sama juga dengan mereka di tengah-tengah, maka menyarankan untuk membuat laporan polisi saja apabila ada yang dirugikan agar bisa tindak lanjutin kebenarannya,” tukas Djoko.
Hanya saja menurut Djoko, justru awak media merasa tidak puas dengan jawaban dari dirinya. Bahkan menuding dirinya seolah-olah membekingi perusahaan Shell Helix. Dia menegaskan distributor di Mega Land resmi dan memiliki izin.
“Justru Jhon Turnip (salah satu awak media) memancing saya emosi, dengan berkata sambil tertawa ‘Kolonel pun kuhadapin dan sudah lah kembali saja ke pasukan nggak usah urusin masalah kami. Kau pun ko (Willy) ngapain bawa-bawa orang ini’. Dan bahasa terakhirnya ‘Oh abang yang ditakut-takutin’,” ucap Djoko menirukan perkataan Jhon Turnip.
Lebih lanjut Djoko menegaskan, dalam pertemuan itu dirinya sudah menunjukkan sebagai sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat, sehingga menyatakan agar membuat laporan polisi supaya bisa ditindak lanjutin.
“Saya justru bilang pada perusahaan justru kita berterima kepada awak media karena mencari keberadaan oli palsu. Sebab efeknya buat perusahaan akan terbantu dengan adanya media memberitakan oli palsu. Selain itu, pihak-pihak yang menjual oli palsu akan ketakutan dengan adanya pemberitaan tersebut,” tukasnya.
Djoko menambahkan, dengan penjelasannya itu justru awak media yang mereka temui menjadi salah paham, sehingga seakan-akan dirinya menjadi penghalang ketika mengarahkan agar temuan dugaan oli palsu itu dilaporkan ke pihak kepolisian. (Richie).