Simalungun – Sindonewstoday
Program presiden RI bapak Joko widodo dalam program pengembangan desa dengan sistem padat karya tunai sepertinya perlu perhatian khusus dalam teknis nya.
Dengan tujuan kegiantan padat karya yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat desa untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa.
Hal ini sepertinya kurang menjadi perhatian Kepala desa (Pangulu) Nagori Silulu kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun. Sebab pantauan dilapangan dalam penerapan padat karya tunai yang menurut juknis pelaksanaannya seharusnya mengutamakan pemberdayaan masyarakat desa setempat. Dimana sebaiknya demi meningkatkan taraf ekonomi dan mengurangi angka pengangguran di desa itu untuk pengerjaan yang sebesar itu dapat menampung tenaga kerja yang diberdayakan dari masyarakat desa lebih banyak lagi.
Seperti halnya dalam kegiatan pembangunan Parit Pasangan. Dari pantauan Kru Media Sindonewstoday di lapangan tempat kegiatan dimaksud, hanya memperkerjakan 7 orang warga,Parit tanpa pondasi serta campuran Di lapangan tidak sesuai bestek. Can put a new dilakukan pekerja 1 banding 6.Diduga pangulu sengaja selewengkan Dana desa untuk memperkaya diri sendiri.
Ketika minta komentar Ketua TPK junadi, Selasa, 27/08/2019 Terkait Pembangunan Dana Desa. Langsung aja Bang sama pangulu uda kuserahkan semua laporanya.
Ketika ditanya tentang kelebihan harga semen. Harga dipanglong Rp 56.000 per sak tapi Di RAB tertera Harga semen 40 kg yaitu Rp 60.000 per sak .Jadi ada kelebihan 4000 persak. Semua pangulu yang atur Bang dibagi kepada perangkat desa. Ucap Junadi
Pangulu Silulu ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, dengan nada aktif tapi pangulu tidak bersedia mengangkat .kru media sudah 3 kali berkunjung keep kantor juga tetap tidak bisa ketemu
Sangat diharapkan, peran yang lebih aktif dari dinas terkait dalam penerapan padat karya desa demi tercapainya program pemerintah pusat untuk mensejahterakan masyarakat desa.
(Ricardo)