sindonewstoday.com, | MEDAN | Minggu, 12 Oktober 2025, Isu yang menuduh Rutan Kelas I Medan sebagai sarang peredaran narkoba telah terbukti sebagai fitnah tak berdasar.
Berbagai pihak, mulai dari mantan warga binaan, organisasi penggiat anti-narkoba nasional, hingga tokoh pers independen di Sumatera Utara, kini membantah keras narasi liar yang sempat beredar di media sosial dan pemberitaan.
🛡️ Tuduhan Narkoba Diduga Serangan untuk Jatuhkan Reputasi Rutan
Ketua Umum DPP Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Nasional (GARNIZUN), H. Ardiansyah Saragih, S.H., M.H., melalui pengurus Humas Aswani Hafit, menegaskan bahwa tuduhan ini sengaja digoreng oleh pihak tertentu.
Tujuannya adalah menjatuhkan reputasi institusi pemasyarakatan dan mendiskreditkan kinerja Kepala Rutan Medan, yang dikenal tegas dan anti-kompromi terhadap narkoba.
“Kami sudah menelusuri langsung ke lapangan dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Tidak ada bukti peredaran narkoba di dalam Rutan Medan sebagaimana dituduhkan.
Jelas ini hoaks dan fitnah keji dengan motif politik dan kepentingan pribadi,” tegas H. Ardiansyah Saragih.
🎙️ Kesaksian Eks-Napi: “Pengawasan Sangat Ketat, Mustahil Ada Narkoba”
Sejumlah mantan warga binaan yang baru bebas dari Rutan Kelas I Medan turut membantah keras praktik peredaran narkoba di dalam rutan.
Salah seorang mantan warga binaan, berinisial DS, menyatakan bahwa selama ia menjalani hukuman, Kepala Rutan menerapkan pengawasan yang sangat ketat. Pengawasan ini mencakup pengunjung, paket titipan, dan pergerakan di dalam blok.
“Kami tahu persis kehidupan di dalam. Tidak ada yang bisa bebas membawa barang haram. CCTV mengawasi semua, razia dadakan terjadi setiap saat, bahkan menggunakan HP pun sulit. Orang yang bicara rutan menjadi sarang narkoba tidak pernah melihat kenyataan di dalam,” ungkap DS.
Ia menambahkan, pihak yang merasa bisnis haramnya terhenti oleh penegakan disiplin di Rutan kini sengaja menghembuskan isu ini untuk balas dendam melalui media.
📰 Pers Independen: Narasi Rekayasa Guncang Wibawa Kementerian
Ketua DPW Ikatan Media Online Indonesia (IMO) Sumatera Utara, HA Nuar Erde, menyebut pemberitaan dugaan narkoba di Rutan Medan sebagai pembunuhan karakter institusi.
“Kita tidak boleh menggiring opini tanpa bukti. Narasi yang seolah-olah menjadikan rutan sarang narkoba adalah nihil faktanya. IMO Sumut sudah melakukan klarifikasi dan investigasi langsung—semua tuduhan itu tidak terbukti,” tegas Nuar Erde.
Ia berpendapat bahwa justru di bawah kepemimpinan saat ini, Rutan Kelas I Medan berhasil menutup celah penyelundupan barang terlarang dan memperketat sistem kontrol. “Publik harus tahu, Rutan Medan kini menjadi model pembinaan yang berorientasi pada pemulihan moral dan kemandirian warga binaan,” tambahnya.
⚖️ Mendesak Pengusutan Penyebar Hoaks dan Pencemar Nama Baik
Sejumlah aktivis dan mantan pejabat pemasyarakatan mendesak Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dan aparat hukum menelusuri dalang di balik penyebaran fitnah ini.
“Jangan biarkan nama baik institusi rusak oleh permainan busuk segelintir orang. Kami percaya Jenderal (Purn) Agus Andrianto, pemimpin berintegritas, tidak akan tinggal diam terhadap upaya penggiringan opini kotor semacam ini,” ujar H. Ardiansyah Saragih dari GARNIZUN.
Mereka juga menuntut media yang memuat tuduhan tanpa verifikasi fakta segera menarik dan mengklarifikasi pemberitaannya. “Pers bebas bukan berarti bebas memfitnah. Ini bukan kritik, tetapi pembusukan opini,” tegas Nuar Erde.
🛑 Rutan Medan Komitmen Jaga Zona Integritas Bebas Narkoba
Pihak Rutan Kelas I Medan menegaskan komitmen mereka untuk terus menjaga Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Narkoba.
Mereka memperketat pengawasan tanpa kompromi melalui program pembinaan, pemeriksaan mendadak, sinergi dengan BNN dan Polrestabes Medan, hingga pemasangan alat pemindai barang dan CCTV di seluruh area strategis.
“Rutan bukan tempat melindungi kejahatan. Kami adalah garda depan dalam perang melawan narkoba, bukan pelakunya,” tegas salah satu pejabat Rutan.
Melawan Fitnah
Penelusuran dan klarifikasi berbagai pihak tidak menemukan bukti valid atas tuduhan peredaran narkoba di Rutan Kelas I Medan. Isu yang beredar hanyalah fitnah sistematis yang diduga sengaja ditiup untuk merusak wibawa institusi dan kepercayaan publik.
Kini, publik menanti langkah tegas Menteri Imipas Jenderal (Purn) Agus Andrianto terhadap penyebar berita bohong dan apresiasi bagi Lapas/Rutan yang berkomitmen penuh memberikan pelayanan terbaik.