SINDONEWSTODAY.COM, BATAM – Hari perayaan buruh internasional atau dikenal dengan May Day selalu diwarnai dengan aksi turun ke jalan. Tidak hanya di ibu kota, namun juga di beberapa daerah. Salah satunya di Kota Batam.
Namun, di Batam aksi buruh menuntut upah minimum. Tidak jarang aksi tersebut berujung ricuh. Berikut aksi demo buruh di Batam yang berujung ricuh sejak 2010 lalu.
1. Aksi Demo Buruh tahun 2011
Demo tahun itu berakibat ricuh. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa buruh.
Bahkan salah seorang peserta aksi pingsan dan dilarikan ke rumah sakit akibat semprotan gas air mata.
Diantara massa juga bertindak anarkistis dengan melempar sepeda motor ke arah pos jaga kantor Wali Kota Batam. Lemparan batu juga kerap mengarah ke polisi.
Aksi ketika itu menuntut agar penetapan upah minimum sebesar Rp 1,2 juta dinaikkan menjadi Rp 1,7 juta.
2. Aksi Demo buruh di tahun 2012
Aksi demo buruh tahun ini ricuh bukan di akibatkan tuntutan. Namun, situasi justru ricuh saat buruh menunggu hasil keputusan rapat pembahasan upah sambil bersiap makan siang.
Ketika menunggu hasil rapat dan bersiap makan siang di Kantor Wali Kota Batam para buruh terlibat adu mulut dengan Satpol PP.
Tidak terima perlakuan itu, para buruh melawan. Kedua kubu tak mampu menahan diri sehingga sempat terjadi aksi saling memukul. Sedikitnya 5 buruh terkena pentungan.
3.Aksi Demo di Kabil tahun 2013
Aksi demo kali ini para buruh berdatangan langsung ke indstri yang ada di Kabil. Namun, ketika hendak mengajak para karyawan berdemo, para buruh dihadang pihak kepolisian.
Tiba-tiba saat saling dorong dan para buruh men coba menerobos pagar betis.Massa buruh melepar batu dari dalam rombongan.
Ricuhpun tidak bisa dielakkan. Lemparan batu dari massa dibalas dengan gas air mata.
Sumber : batamnews.co.id